Jual Buku Reading Writing Interfaces: From the Digital to the Bookbound
Judul: Reading Writing Interfaces: From the Digital to the Bookbound
Penulis: Lori Emerson
Penerbit: University of Minnesota Press, 2014
Tebal: 248 halaman
Bahasa: Inggris
Buku Fisik: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 5.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
Dengan membaca alat-alat produksi serta karya-karya kreatif yang mereka hasilkan, Emerson menunjukkan bahwa teknologi lebih dari sekadar alat dan bahwa antarmuka bukanlah batas netral antara penulis dan mesin tetapi sebenarnya ruang kreatif kolaboratif. Reading Writing Interfaces dimulai dengan pembangkangan literatur digital tentang dugaan tembusnya komputasi di mana-mana dan pada awal abad dua puluh satu dan kemudian melihat kembali ideologi antarmuka pengguna grafis yang user-friendly yang muncul bersama dengan komputer Apple Macintosh tahun 1980-an . Dia mempertimbangkan eksperimen puitis dengan dan menentang striktur mesin ketik pada tahun 1960-an dan 1970-an dan mengambil pandangan baru pada proyek pencetakan diri Emily Dickinson sebagai tantangan untuk koherensi buku.
Penulis: Lori Emerson
Penerbit: University of Minnesota Press, 2014
Tebal: 248 halaman
Bahasa: Inggris
Buku Fisik: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 5.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
WA: 0895362452784
Dengan membaca alat-alat produksi serta karya-karya kreatif yang mereka hasilkan, Emerson menunjukkan bahwa teknologi lebih dari sekadar alat dan bahwa antarmuka bukanlah batas netral antara penulis dan mesin tetapi sebenarnya ruang kreatif kolaboratif. Reading Writing Interfaces dimulai dengan pembangkangan literatur digital tentang dugaan tembusnya komputasi di mana-mana dan pada awal abad dua puluh satu dan kemudian melihat kembali ideologi antarmuka pengguna grafis yang user-friendly yang muncul bersama dengan komputer Apple Macintosh tahun 1980-an . Dia mempertimbangkan eksperimen puitis dengan dan menentang striktur mesin ketik pada tahun 1960-an dan 1970-an dan mengambil pandangan baru pada proyek pencetakan diri Emily Dickinson sebagai tantangan untuk koherensi buku.